Hujan kali ini turun begitu berbeda riak percik nya terberai tanpa jeda derap nya seolah tak lelah berderak menyusuri atap-atap rumah yang tua Begitu juga bias wajahmu kini gurat senyum manis mu yang dahulu rasanya berbeda dengan wajah ayumu kini ada setangkup duka yang sulit ku terka adanya Kamu pendam perasaanmu itu sendiri menanggung segenap beban pemikiranmu mengkhayalkan impian tak pasti tentangku mengharapkan kebersamaan yang belum tentu Cara bicaramu yang terbata seperti ada kalimat yang tertahan tertelan oleh keraguan dan penyesalan sulit untuk sepatah kata pun diungkapkan dan sungguh sangat berbeda tatapan matamu yang kosong itu dekap hangat ruas jemari tanganmu Semua rasa ku untukmu rasanya berbeda... Muazzqi, 28 Oktober 2012