Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2013

Jingga di Penghujung Senja

Muhammad Azzqi - 13 Juni 2013  Jika dia adalah pagi bagimu, maka dia telah berlalu sedari tadi mungkin dia pernah menghangatkan harimu tapi pada akhirnya dia membakarmu dengan teriknya kini kamu hanyalah seorang jingga semburat warna syahdu di penghujung senja sebuah puncak di mana waktu akan menjadi berakhir di mana pagi mu kian berlalu dan tenggelam di ufuk barat namun kenapa kamu masih terjaga padanya menatapi arah di mana dia tenggelam dan berlalu tidakkah kau lihat kemelut hati ku wahai bidadari jingga yang selalu menunggumu datang dan berlabuh dengan segenap hati Aku lah sang malam bagimu, menjadi tempatmu pulang setelah pagimu sirna menjadi tempatmu kembali pada peraduan ku untukmu menjadi tempatmu menyandarkan dan mengurai letih hidupmu mungkin aku tak sehangat pagi dengan mentarinya namun ku hadirkan malam yang dingin agar hatimu yang kering menjadi sembab dan sejuk seusai hatimu terbakar terik di pagi harimu namun justru hat

Adalah Kamu

Muhammad Azzqi  - 12 Juni 2013 Aku tak pernah benar-benar bisa mengenalmu mengerti isi hatimu apalagi memahaminya bukan karena aku tak mampu dan tak mau melainkan karena jarak dan ruang membatasi Mungkin di kerlip binar bola mata indah mu itu aku hanyalah lelaki biasa yang tak sedikitpun memiliki arti lebih bagi hati yang kamu simpan bahkan mungkin hadirku tak pernah kamu harapkan Namun satu hal yang aku ingat tentangmu hingga saat ini adalah kamu yang pernah singgah dan mengisi kalbuku dengan perasaan yang sampai sekarang masih terjaga dari pelampiasan rasa dalam kamuflase berpacaran Semoga waktu dan pengalaman yang telah kita lalui memberikan masing-masing hati kita pelajaran berharga tuk lebih bisa menghargai apa itu c*nta dan bagaimana implementasi nyata sesungguhnya Mulailah menata dirimu lagi dan jaga dirimu baik-baik karena jika memang kita berjodoh kita pasti kan bersama dan semoga saat itu adalah saat-saat terindah dan terbaik

Jogja, After Rain

Muhammad Azzqi ,  10 Juni 2013   Kami menatap langit sore ini gumpalan awan mendung mulai memudar terberai sebab rintik hujan telah habis luruh terurai sudut-sudut kota menjadi sembab dan dingin namun keramaian menjadikan suasana terasa hangat dan kerlip cahaya lampu-lampu kota mulai menghiasi malam Ada sebagian kita yang bergegas beranjak membaur di jalanan ada pula yang masih menggeliat mengerjap di dipan-dipan ada yang membersihkan diri sebab hujan memeluknya Hujan kali ini membawa kesan tersendiri bagi masing-masing jiwa menciptakan cerita yang mungkin akan dikenang atau bahkan dilupakan baik bagi seorang aku, keluarga, teman, kekasih, kamu, dia  atau mereka Dan lihatlah kami, yang menunggu takdir kehidupan masing-masing membawa arah kebahagiaan atau kesengsaraan dalam hidup bersama gemuruh rasa yang kami simpan sendiri setiap jiwa kadang datang dan pergi begitu saja tanpa pernah menyadari jejak-jejak mereka masih membekas meninggalk

Bicara Jingga

Muhammad Azzqi ,  7 Juni 2013 Jingga adalah warna senja yang menjadi penghujung hari menjembatani antara siang dan malam seperti kamu yang ku pilih untuk menjadi penghujung waktuku di mana ku pulang kembali dari letih hidupku Jingga pengibaratan hati yang menjadi muara segenap rasa membuat kita lebih hidup dan manusiawi seperti kamu yang ku pilih untuk menjadi pengisi kalbuku di mana ku labuhkan semua rasaku maka janganlah mendung kau hadirkan di langit senjamu pada penghujung masa ku dengan cara pandangmu tentang semua sikapku maka janganlah luka kau torehkan pada dinding hatiku yang kuberi untukmu dengan cara pandangmu tentang masa lalu mu

Luka Hati

Muhammad Azzqi ,  5 Juni 2013 Ada bilik-bilik jingga yang bersekat tersembunyi di balik rongga hati tiap insan menyimpan hampir semua rasa nan kerap bergemuruh sampai kapan jiwa dirundung kegamangan bermuara pada kebimbangan tak berujung pasti sedangkan telah terlalu sering semua ini selalu terjadi Waktu telah berusaha memberi yang terbaik namun seringnya tersiakan bahkan diabaikannya tanpa adanya sesal yang membawa arah keindahan sepantasnya amarah tak perlu diturutkan bila saja kesadaran membawakan jalan keluar hingga akhir bukanlah menjadi sebuah pemberhentian jika memang jingga telah berlumur luka akan percuma jutaan penawar untuk mengobatinya sebab meskipun sembuh, bekasnya masih jelas terlihat