Muhammad Azzqi - 13 Juni 2013 Jika dia adalah pagi bagimu, maka dia telah berlalu sedari tadi mungkin dia pernah menghangatkan harimu tapi pada akhirnya dia membakarmu dengan teriknya kini kamu hanyalah seorang jingga semburat warna syahdu di penghujung senja sebuah puncak di mana waktu akan menjadi berakhir di mana pagi mu kian berlalu dan tenggelam di ufuk barat namun kenapa kamu masih terjaga padanya menatapi arah di mana dia tenggelam dan berlalu tidakkah kau lihat kemelut hati ku wahai bidadari jingga yang selalu menunggumu datang dan berlabuh dengan segenap hati Aku lah sang malam bagimu, menjadi tempatmu pulang setelah pagimu sirna menjadi tempatmu kembali pada peraduan ku untukmu menjadi tempatmu menyandarkan dan mengurai letih hidupmu mungkin aku tak sehangat pagi dengan mentarinya namun ku hadirkan malam yang dingin agar hatimu yang kering menjadi sembab dan sejuk seusai hatimu terbakar terik di pagi harimu namun justru hat