Dia akan selalu ada di dalam tubuh mungilmu selamanya
Melalui keringat yang masuk ke dalam pori-pori kulitmu
di kala raga menyatu di puluhan malam-malam berlalu
Melalui benih jiwa yang dihujamkan dalam-dalam
merayapi lapisan dinding hasrat menggapai rahim mu
Melalui wangi liur bibir di saat beradu asmara berdua
Dia akan selalu ada dalam keindahan beku benakmu selamanya
Melalui kenangan yang terekam manis dan pahit dalam ingatanmu
menggenangi ribuan rasa rindu, cemburu, nafsu, amarah, bahagia
Melewati semua rasa yang bersenyawa dalam perasaanmu
hingga bayang-bayang kehadirannya di tiap tempat & waktu
yang pernah disinggahi berdua ketika masih bersama
Perpisahan ini bukanlah akhir yang kau paksakan sendiri
ini adalah awal dari rangkaian penyesalanmu seumur hidup
dan kau akan menyadarinya ketika dia tak lagi nyata untukmu
Muazzqi, 21 Januari 2015 pukul 07:51
Melalui keringat yang masuk ke dalam pori-pori kulitmu
di kala raga menyatu di puluhan malam-malam berlalu
Melalui benih jiwa yang dihujamkan dalam-dalam
merayapi lapisan dinding hasrat menggapai rahim mu
Melalui wangi liur bibir di saat beradu asmara berdua
Dia akan selalu ada dalam keindahan beku benakmu selamanya
Melalui kenangan yang terekam manis dan pahit dalam ingatanmu
menggenangi ribuan rasa rindu, cemburu, nafsu, amarah, bahagia
Melewati semua rasa yang bersenyawa dalam perasaanmu
hingga bayang-bayang kehadirannya di tiap tempat & waktu
yang pernah disinggahi berdua ketika masih bersama
Perpisahan ini bukanlah akhir yang kau paksakan sendiri
ini adalah awal dari rangkaian penyesalanmu seumur hidup
dan kau akan menyadarinya ketika dia tak lagi nyata untukmu
Comments
Post a Comment