Skip to main content

Tak Kan Kemana

Dia takkan kemana-mana
begitu juga perasaannya terhadapmu
masih tersimpan rapi di dalam sini
meski sempat terusik berkali-kali

Namun dia tetap menghalaunya
agar teguh terhadapmu yang di sana
meskipun tak pernah dia tahu isi hatimu
saat ini tertambat entah kepada siapa maumu

Hanya berharap kau tak lupa
bahwa di sini masih ada dia untukmu
menunggu meski berkali-kali kau enyahkan
jika kelak yang kau cari tak pernah kau dapati

Dia takkan kemana-mana
masih mengharapkan perjumpaan
masih memimpikan kebersamaan kita
meskipun aku juga tak tahu setelahnya




Muazzqi, 20 Januari 2015 pukul 13:15


Comments

Popular posts from this blog

Melainkan Kesungguhanmu (W)

Muhammad Azzqi ,    15 April 2013   Aku tak meminta banyak hal darimu Aku tak memintamu menjadi yang tertampan aku tak memintamu berlatar pendidikan yang lebih aku tak memintamu memiliki taraf hidup sosial yang tinggi Aku hanya meminta c*ntamu yang tulus, dan penuh kesetiaan, kejujuran, pengertian bukan karena kasihan melainkan kesungguhan sebab aku pun demikian terhadapmu sayang ku Bahkan rasa ini hadir bukan karena kegagahan ragamu, ketampanan wajahmu, kesyahduan tatapanmu, manisnya senyumanmu atau bahkan karena kelembutan tutur wibawa sikapmu, melainkan kesungguhanku untuk memilihmu di antara semua kekasih yang lebih rupawan darimu di antara seluruh lelaki yang lebih dibanding dirimu aku terima semua tentangmu karena rasa ini untukmu

Inginnya,

Inginnya, aku selalu ada untukmu namun terkadang kau acuh atas hadirku mencoba mencari cara tuk dapat perhatianmu namun mungkin tak seperti harapanmu  Inginnya, jadi yang teristimewa untukmu namun rasanya aku terlalu basi tuk kau sadari dibanding mereka yang mungkin kau kira segalanya namun nyatanya kau sendiri tak paham egomu Inginnya, kamu merindukan hadirku juga namun seolah aku sendirian saja memendamnya sedangkan hatimu entah kau rindukan bawa kemana  namun biarlah saja demikianmu yang semaumu Muazzqi, 20 Januari 2015 pukul 13:14

Ingin Lebih lama

aku ingin lebih lama menikmati sinar rembulan pada bias ayu cahaya wajahmu namun kini kamu memalingkannya dariku aku ingin lebih lama menghitung kerlip gemintang pada kerling indah bola matamu namun kini kamu memejamkannya dariku aku ingin lebih lama menghirup semerbak wewangian dari aura kehadiran ragamu di sisiku namun kini kamu pergi dan berlalu dariku aku ingin lebih lama merasakan hangat mentari dalam dekapan hangat peluk jemarimu namun kini kamu menangkup tanganmu dariku aku ingin lebih lama mendengar nyanyian surgawi dari bibir manismu yang berbisik mesra namun kini kamu diam dan enggan bicara padaku aku ingin lebih lama bersama dengan mu bertahan di sini merajut kisah yang tak berujung kesudahan hingga ketidakabadian waktu memisahkan kita Muazzqi, 16 November 2012